cara membuat aspal
Pengaspalan

Cara Membuat Aspal – Proses, Bahan Baku, dan Tahapan Produksi

Cara Membuat Aspal – Aspal merupakan material utama dalam pembangunan jalan raya, pelabuhan, bandara, dan infrastruktur lainnya. Material ini digunakan sebagai bahan pengikat agregat yang membentuk lapisan perkerasan jalan yang kuat, lentur, dan tahan terhadap beban lalu lintas. Namun, tahukah Anda bagaimana cara membuat aspal, khususnya aspal hotmix yang umum digunakan di lapangan?

Artikel jasa pengaspalan hotmix akan membahas secara rinci proses pembuatan aspal mulai dari pemilihan bahan baku, tahapan pencampuran, alat yang digunakan, hingga pengujian kualitas sebelum diaplikasikan di jalan.

Apa Itu Aspal Hotmix?

Aspal hotmix (Hot Mix Asphalt atau HMA) adalah campuran panas yang terdiri dari aspal keras (bitumen) dan agregat (kerikil, pasir, abu batu) yang dipanaskan dan dicampur dalam temperatur tinggi (sekitar 150–170°C). Campuran ini menghasilkan perkerasan fleksibel yang kuat, tahan air, dan mampu menahan beban kendaraan berat.

Bahan-Bahan Utama dalam Pembuatan Aspal

a. Aspal Keras (Bitumen)

  • Biasa digunakan aspal pen 60/70 atau 80/100.
  • Bertindak sebagai bahan pengikat agregat agar campuran tetap solid.
  • Dipanaskan hingga mencapai viskositas ideal saat dicampur.

b. Agregat Kasar

  • Umumnya batu pecah dengan ukuran 10–20 mm.
  • Memberi kekuatan struktur dan ketahanan aus pada lapisan perkerasan.

c. Agregat Halus

  • Pasir alam atau hasil pengayakan batu split.
  • Berfungsi mengisi celah antar agregat kasar agar campuran padat.

d. Filler (Abu Batu)

  • Bubuk sangat halus dari hasil produksi agregat.
  • Memberikan stabilitas tambahan dan mengurangi rongga udara dalam campuran.

Tahapan Cara Membuat Aspal di AMP (Asphalt Mixing Plant)

Pembuatan aspal dilakukan di AMP (Asphalt Mixing Plant) — fasilitas pencampur aspal otomatis yang menggunakan sistem pemanas, timbangan, dan pencampur mekanis.

a. Penimbangan dan Penakaran Bahan

  • Semua bahan (aspal dan agregat) ditimbang sesuai komposisi yang ditetapkan dalam job mix formula (JMF).
  • Penakaran dilakukan otomatis berdasarkan berat.

b. Pemanasan Agregat

  • Agregat kasar dan halus dipanaskan dalam drying drum (drum pemanas).
  • Suhu ideal sekitar 150–170°C tergantung tipe campuran.

c. Pemanasan Aspal

  • Aspal keras dipanaskan dalam bitumen tank hingga viskositas optimal (±150°C).
  • Suhu dijaga agar tidak melebihi titik nyala (flash point) untuk mencegah kebakaran.

d. Pencampuran Aspal dan Agregat

  • Aspal cair disemprotkan ke agregat panas dalam mixer.
  • Proses pencampuran berlangsung 30–60 detik untuk menghasilkan adukan homogen.

e. Pemindahan ke Truk

  • Campuran hotmix diturunkan ke truk pengangkut berinsulasi panas.
  • Truk segera membawa aspal ke lokasi pengaspalan untuk diaplikasikan sebelum suhu turun.

Peralatan Utama dalam Pembuatan Aspal

NoNama PeralatanFungsi
1Cold Bin FeederMenyimpan dan mengatur suplai agregat sesuai ukuran
2Conveyor BeltMengangkut agregat ke drying drum
3Drying DrumMemanaskan agregat hingga suhu optimal
4BurnerSumber panas untuk pengeringan agregat
5Bitumen TankMenyimpan dan memanaskan aspal keras
6Mixer (Pugmill)Mencampur agregat dan aspal secara homogen
7Control PanelMengontrol suhu, takaran, dan proses pencampuran secara otomatis
8Hot Elevator & SiloMenyimpan aspal siap pakai sebelum diturunkan ke truk pengangkut

Jenis-Jenis Aspal Berdasarkan Komposisi Campurannya

a. Aspal AC-WC (Wearing Course)

  • Lapisan atas (permukaan) jalan.
  • Komposisi lebih halus, tahan aus, dan kedap air.

b. Aspal AC-BC (Binder Course)

  • Lapisan tengah, sebagai pengikat antara base dan permukaan.

c. Aspal AC-Base (Base Course)

  • Lapisan dasar yang menahan beban kendaraan.

Pengujian Kualitas Aspal Sebelum Digunakan

Sebelum digunakan di lapangan, aspal hasil produksi harus melewati serangkaian pengujian di laboratorium jalan untuk memastikan kualitas dan daya tahan:

Jenis PengujianTujuan
Marshall TestMengukur stabilitas dan flow campuran
Viscosity TestMenilai keenceran aspal pada suhu tinggi
Penetration TestMengetahui tingkat kekerasan aspal
Softening PointMenentukan titik leleh aspal
Specific GravityMengukur berat jenis aspal dan agregat
Air Void ContentMengetahui jumlah rongga udara dalam campuran

FAQ Tentang Cara Membuat Aspal

1. Di mana aspal hotmix biasanya dibuat?

Aspal hotmix biasanya dibuat di fasilitas industri bernama Asphalt Mixing Plant (AMP), yaitu pabrik pencampuran aspal yang terdiri dari sistem pemanas, pencampur, dan timbangan otomatis. AMP bisa bersifat permanen (tetap di satu lokasi) atau mobile (dipindahkan mendekati lokasi proyek untuk efisiensi). AMP menghasilkan campuran aspal dengan kualitas yang seragam dan kapasitas produksi besar, sehingga cocok untuk proyek jalan nasional, bandara, dan pelabuhan.

2. Apakah aspal bisa dibuat secara manual?

Secara teknis bisa, tetapi tidak direkomendasikan untuk proyek berskala besar. Pembuatan aspal secara manual biasanya dilakukan untuk perbaikan kecil atau tambal sulam, menggunakan drum logam dan pemanas api terbuka. Campuran dilakukan dengan sekop atau mixer portabel. Kelemahan metode ini adalah:
Suhu dan takaran tidak akurat,
Kualitas tidak konsisten,
Resiko keselamatan lebih tinggi.

3. Berapa lama waktu pembuatan aspal hotmix di AMP?

Waktu produksi tergantung pada kapasitas AMP. Sebagian besar AMP modern memiliki kapasitas 40 hingga 100 ton per jam. Proses pencampuran satu batch biasanya memakan waktu 30–60 detik, tergantung jenis campuran dan tingkat kelembapan agregat. Produksi bisa berlangsung terus-menerus selama 8–12 jam per hari tergantung kebutuhan proyek.

4. Apa perbedaan aspal AC-WC, AC-BC, dan AC-Base?

Ketiga jenis ini merupakan bagian dari struktur lapisan beraspal hotmix, dibedakan berdasarkan fungsi dan ukuran agregat:
AC-WC (Wearing Course): Lapisan permukaan, halus, tahan aus, kedap air.
AC-BC (Binder Course): Lapisan tengah sebagai pengikat dan penopang antara base dan permukaan.
AC-Base: Lapisan dasar, bertugas menahan beban utama dari lalu lintas.

Penutup

Proses pembuatan aspal hotmix merupakan tahap penting dalam proyek konstruksi jalan yang membutuhkan ketelitian tinggi, bahan berkualitas, dan kontrol produksi yang baik. Dengan pemilihan agregat yang tepat, formulasi campuran yang sesuai standar, serta peralatan modern seperti Asphalt Mixing Plant, aspal yang dihasilkan akan memiliki kualitas tinggi, tahan lama, dan mampu mendukung infrastruktur transportasi yang aman dan nyaman bagi masyarakat.

Jika Anda terlibat dalam proyek pengaspalan dan ingin memastikan kualitas aspal terbaik, pastikan bekerja sama dengan penyedia AMP yang berpengalaman dan memiliki sistem kontrol mutu yang terstandar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *