Aspal Drum – Dalam dunia pengaspalan, khususnya pengaspalan jalan dan infrastruktur, pemilihan jenis aspal yang tepat sangat berpengaruh terhadap kualitas dan efisiensi proyek. Salah satu bentuk aspal yang banyak digunakan adalah aspal drum. Jenis aspal ini terkenal karena kemudahannya dalam hal penyimpanan, transportasi, serta penggunaannya yang praktis dan ekonomis.
Artikel ini akan mengulas secara menyeluruh tentang asphalt drum, mulai dari pengertian, karakteristik, manfaat, proses produksi, hingga aplikasinya dalam industri konstruksi jalan.
Apa Itu Aspal Drum?
Aspal drum adalah aspal keras (bitumen) yang dikemas dalam drum baja berkapasitas 150–200 kilogram. Biasanya berbentuk padat saat suhu ruang dan akan mencair saat dipanaskan. Aspal jenis ini sangat cocok digunakan pada proyek-proyek pengaspalan, terutama di daerah terpencil atau lokasi proyek yang sulit dijangkau oleh truk tangki aspal curah.
Aspal drum tersedia dalam berbagai grade, yang paling umum digunakan adalah aspal penetration grade 60/70, sesuai dengan standar kebutuhan pengaspalan di Indonesia.
Karakteristik Aspal Drum
Beberapa ciri khas dari asphalt drum yang perlu diketahui:
- Berbentuk padat saat suhu normal.
- Meleleh saat dipanaskan pada suhu di atas 120°C.
- Dikemas dalam drum logam tertutup rapat.
- Mudah diangkut dan disimpan untuk jangka waktu lama.
- Memiliki tingkat kekentalan dan viskositas tinggi.
Keunggulan Menggunakan Aspal Drum
Penggunaan asphalt drum memiliki berbagai keuntungan, terutama bagi kontraktor dan pelaku industri konstruksi, antara lain:
1. Kemudahan Transportasi dan Penyimpanan
Karena dikemas dalam drum, asphalt ini sangat mudah diangkut ke berbagai lokasi, bahkan ke daerah terpencil yang sulit dijangkau kendaraan besar. Penyimpanannya juga lebih fleksibel dan tidak memerlukan tangki penyimpanan besar.
2. Kualitas Terjaga
Asphalt dalam drum memiliki risiko kontaminasi yang sangat rendah karena kemasannya tertutup rapat. Hal ini menjaga kualitas aspal tetap baik hingga saat digunakan.
3. Fleksibel dalam Penggunaan
Drum bisa dibuka sesuai kebutuhan. Jika proyek berskala kecil atau menengah, pengguna tidak perlu membuka seluruh stok, cukup beberapa drum saja sesuai volume pekerjaan.
4. Lebih Ekonomis untuk Proyek Kecil
Aspal drum sangat ideal untuk proyek-proyek lokal, perbaikan jalan, atau pengaspalan area kecil yang tidak membutuhkan volume besar aspal.
Kekurangan Aspal Drum
Meski praktis, penggunaan asphalt drum juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu dipertimbangkan:
- Membutuhkan pemanasan terlebih dahulu sebelum digunakan.
- Harus dikeluarkan dari drum menggunakan alat khusus atau dipotong.
- Sisa drum menjadi limbah yang harus dikelola secara bertanggung jawab.
- Tidak sepraktis aspal curah untuk proyek berskala besar.
Proses Penggunaan Aspal Drum
Berikut adalah alur umum dalam penggunaan asphalt drum dalam proyek konstruksi:
- Pemanasan Drum: Aspal dalam drum harus dipanaskan terlebih dahulu untuk mencairkan aspal padat. Ini bisa dilakukan dengan heating chamber, burner, atau melting machine khusus.
- Pencairan dan Pengeluaran Aspal: Setelah mencair, aspal dikeluarkan dari drum melalui katup atau dituang manual.
- Pencampuran dengan Material Lain: Aspal cair kemudian dicampur dengan agregat atau material lain dalam asphalt mixing plant (AMP).
- Aplikasi di Lapangan: Campuran aspal siap digunakan untuk pengerjaan jalan, lapangan, atau permukaan lain.
Kapan Sebaiknya Menggunakan Aspal Drum?
Asphalt drum sangat cocok digunakan dalam kondisi berikut:
- Proyek di lokasi terpencil yang tidak memungkinkan pengiriman aspal curah.
- Pekerjaan skala kecil hingga menengah, seperti pengaspalan halaman parkir, jalan perumahan, atau perbaikan spot jalan.
- Proyek dengan anggaran terbatas, di mana pemakaian bisa disesuaikan per drum.
- Lokasi proyek yang tidak tersedia infrastruktur tangki penyimpanan aspal cair.
Standar dan Kualitas Asphalt Drum
Asphalt drum umumnya diproduksi sesuai dengan standar penetration grade, misalnya 60/70, 80/100, atau 40/50, tergantung kebutuhan proyek. Penetration grade menunjukkan tingkat kekerasan dan fleksibilitas aspal dalam menghadapi tekanan dan suhu.
Di Indonesia, penggunaan asphalt drum harus mengacu pada standar Bina Marga serta SNI (Standar Nasional Indonesia) untuk menjamin keamanan dan kualitas proyek.
Harga Aspal Drum Terbaru
Merk | Harga per Drum (Rp) |
---|---|
Aspal Pertamina Cilacap | 1.730.000 |
Aspal Pertamina Original Gresik | 1.850.000 |
Aspal Muara Perdana | 1.300.000 |
Aspal ESSO (Drum lokal) | 2.150.000 |
Aspal Shell (Drum lokal) | 2.250.000 |
Aspal Iran (200 kg) | 2.050.000 |
Aspal Summitama | 1.255.000 |
Aspal Pertamina (Original) | 1.220.000 |
Catatan: Untuk data akurat sesuai lokasi Anda, Hubungi tim jasa pengaspalan kami melalui kontak yang tersedia.
Tips Memilih Asphalt Drum Berkualitas
Berikut beberapa tips sebelum membeli asphalt drum:
- Pastikan memilih produk dari produsen terpercaya dan bersertifikat.
- Periksa kondisi drum, tidak berkarat dan masih tersegel dengan baik.
- Pilih grade yang sesuai dengan jenis proyek Anda.
- Pastikan aspal telah tersedia uji laboratorium dan sertifikat mutu.
Kesimpulan
Asphalt drum adalah solusi praktis dan ekonomis dalam dunia konstruksi, terutama untuk proyek berskala kecil dan di lokasi terpencil. Dengan kemasan yang memudahkan pengangkutan, penyimpanan yang fleksibel, serta kualitas yang terjaga, asphalt drum menjadi pilihan cerdas bagi banyak kontraktor.
Namun demikian, penggunaannya tetap memerlukan prosedur yang tepat, termasuk pemanasan dan pencampuran yang sesuai standar. Untuk hasil optimal, pastikan memilih produk berkualitas dan tim pelaksana yang berpengalaman.
Jika Anda sedang mencari jasa pengaspalan atau supplier asphalt drum terpercaya, pilihlah penyedia yang berpengalaman dan bersertifikasi untuk menjamin kelancaran proyek Anda.
FAQ Tentang Aspal Drum
Yang paling umum adalah Aspal Penetration Grade 60/70, sesuai standar proyek jalan di Indonesia. Jenis ini memiliki keseimbangan antara fleksibilitas dan kekerasan.
Tidak. Aspal drum harus dipanaskan terlebih dahulu hingga mencapai suhu ±150°C agar mencair dan bisa dicampur dengan agregat di asphalt mixing plant (AMP) atau digunakan sebagai pelapis.
Aspal drum bisa disimpan hingga 6–12 bulan, selama disimpan dalam kondisi kering, sejuk, dan tidak terkena sinar matahari langsung. Pastikan drum tidak bocor atau berkarat.