aspal ac wc
Pengaspalan

Aspal AC-WC: Detail Teknis, Komposisi, dan Spesifikasi

Aspal Emulsi – Aspal AC-WC (Asphalt Concrete – Wearing Course) merupakan lapisan paling atas dari struktur perkerasan lentur (flexible pavement) yang dirancang untuk menerima langsung beban dari lalu lintas kendaraan. Karena posisinya yang vital, AC-WC harus memiliki kekuatan terhadap deformasi, aus, perubahan suhu, serta memiliki permukaan yang aman dan nyaman dilalui.

Artikel dari Jasa Aspal akan mengulas secara lebih teknis dan rinci tentang pengertian, komposisi material, gradasi agregat, spesifikasi teknis, metode pelaksanaan, dan evaluasi kualitas lapisan AC-WC.

1. Fungsi Strategis Aspal AC-WC dalam Struktur Jalan

Lapisan AC-WC bukan sekadar pelapis akhir. Fungsi utamanya mencakup:

  • Menerima dan menyebarkan beban kendaraan ke lapisan di bawahnya
  • Menahan aus akibat gaya gesekan ban terhadap permukaan
  • Memberikan kenyamanan berkendara dengan permukaan halus
  • Meningkatkan keselamatan dengan tekstur permukaan yang memiliki skid resistance
  • Menjaga agar air tidak masuk ke lapisan struktur bawah jalan

2. Komposisi dan Bahan Penyusun Aspal AC-WC

Aspal AC-WC merupakan campuran bergradasi rapat (dense graded mix) yang terdiri dari:

  • Agregat kasar (batu pecah 3/8 inchi atau 10 mm)
  • Agregat halus (pasir batu, abu batu)
  • Filler (abu batu, semen Portland, kapur)
  • Aspal sebagai binder (aspal pen 60/70 atau aspal modifikasi seperti PMA)

Kandungan aspal dalam campuran AC-WC biasanya antara 5,0%–6,0% terhadap berat campuran total, tergantung hasil desain campuran (mix design).

3. Gradasi Agregat dan Desain Campuran (Job Mix Formula)

Desain campuran AC-WC harus memenuhi kriteria dari Spesifikasi Umum Bina Marga (Revisi 2018 atau terbaru). Berikut kisaran gradasi yang umum digunakan:

Ukuran Saringan (mm)Persentase Lolos (%)
19,0100
12,590–100
9,570–90
4,7545–65
2,3635–55
0,310–25
0,0754–10

Gradasi ini memberikan struktur campuran yang padat dan tahan aus, namun tetap memiliki rongga udara efektif sekitar 3–5%, untuk memberikan fleksibilitas dan mencegah retak.

4. Ketebalan Ideal Lapisan AC-WC

Ketebalan minimum AC-WC tergantung pada kelas jalan dan volume lalu lintas. Berdasarkan spesifikasi umum Bina Marga:

  • Jalan lokal/lingkungan: 3 cm
  • Jalan kolektor: 4 cm
  • Jalan arteri/jalan tol: 5 cm atau lebih

Ketebalan harus dijaga konsisten untuk menjamin kinerja jangka panjang dan menghindari deformasi permukaan (rutting).

5. Proses Pelaksanaan Lapisan AC-WC di Lapangan

a. Persiapan

  • Pembersihan permukaan dasar (biasanya AC-BC) dari debu, minyak, dan kotoran
  • Pemasangan tack coat (aspal emulsi RS atau SS) untuk perekat antar lapisan

b. Penghamparan Hotmix

  • Campuran AC-WC harus dihamparkan saat suhu 140°C–160°C
  • Menggunakan alat asphalt finisher untuk meratakan campuran

c. Pemadatan

  • Pemadatan awal menggunakan tandem roller
  • Pemadatan antara menggunakan pneumatic roller
  • Pemadatan akhir (finishing) menggunakan tandem roller kembali

d. Pendinginan & Lalu Lintas

  • Jalan dibuka setelah suhu permukaan turun <50°C
  • Idealnya 6–12 jam setelah finishing

6. Parameter Pengujian Kualitas AC-WC

Beberapa parameter penting dalam pengujian kualitas AC-WC antara lain:

  • Marshall Stability dan Flow
    Stabilitas minimal: >800 kg, Flow antara 2–4 mm
  • Void in Mix (VIM): 3–5%
  • Void Filled with Bitumen (VFB): 65–75%
  • Density (kepadatan bulk): sesuai dengan target desain
  • Skid Resistance: menggunakan British Pendulum Tester

Selain itu, dilakukan pengujian kadar aspal ekstraktif, kelekatan agregat, dan kekasaran permukaan.

7. Kelebihan dan Kelemahan Aspal AC-WC

Kelebihan:

  • Permukaan halus, nyaman, dan aman
  • Tahan terhadap deformasi dan keausan
  • Memperpanjang usia pakai jalan
  • Cocok untuk lalu lintas berat dan padat

Kelemahan:

  • Harga material relatif lebih mahal dibanding AC-BC
  • Harus dilakukan dalam cuaca cerah
  • Butuh kontrol kualitas yang ketat agar tidak terjadi segregasi

8. Aplikasi Lapangan Aspal AC-WC

Jenis jalan yang biasa menggunakan AC-WC sebagai lapisan akhir:

  • Jalan nasional dan provinsi
  • Jalan tol dan ramp interchange
  • Jalan bandara, pelabuhan, dan terminal
  • Jalan kawasan industri dan logistik
  • Jalan kompleks komersial dan parkiran besar

Kesimpulan

Aspal AC-WC adalah elemen penting dalam pembangunan jalan modern yang mengutamakan kenyamanan, kekuatan, dan daya tahan jangka panjang. Dengan perencanaan campuran yang tepat, penggunaan material berkualitas, serta pelaksanaan yang sesuai standar teknis, lapisan AC-WC mampu memperpanjang umur jalan dan meningkatkan performa jalan secara signifikan.

Sebagai bagian dari struktur perkerasan lentur, keberhasilan AC-WC juga sangat bergantung pada sinergi dengan lapisan AC-BC dan AC-Base di bawahnya, serta perawatan jalan secara berkala.

FAQ Aspal AC WC

1. Apa itu aspal AC-WC?

Aspal AC-WC adalah singkatan dari Asphalt Concrete – Wearing Course, yaitu lapisan paling atas dalam struktur perkerasan jalan. Fungsinya adalah untuk menahan beban lalu lintas, memberikan kenyamanan dan keamanan berkendara, serta melindungi lapisan di bawahnya dari kerusakan akibat air dan tekanan.

2. Berapa ketebalan ideal aspal AC-WC?

Ketebalan AC-WC umumnya antara 3 hingga 5 cm, tergantung pada klasifikasi jalan dan volume lalu lintas. Untuk jalan tol dan jalan utama, minimal 4–5 cm sangat dianjurkan.

3. Apa jenis aspal yang digunakan dalam campuran AC-WC?

Jenis aspal yang digunakan biasanya Aspal Penetrasi 60/70, atau aspal modifikasi (PMA) untuk lalu lintas berat. Campuran juga mencakup agregat halus, kasar, dan filler.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *